Jeli Melihat Peluang Usaha di Tengah Gelombang Revolusi Industri 4.0

Jeli Melihat Peluang Usaha di Tengah Gelombang Revolusi Industri 4.0

28 May 19 Simpan PDF

Yogyakarta – Pernahkah kamu membayangkan bahwa suatu saat nanti dunia akan dipenuhi dengan robot-robot canggih yang akan membantu pekerjaan manusia? Atau pernahkah terbayangkan olehmu akan banyak sekali produk-produk yang berkembang dari hasil kecanggihan teknologi?

Ya, kini kita telah dihadapkan dengan revolusi industri 4.0. Tentu topik ini sudah tidak asing lagi, bukan? Salah seorang ekonom asal Jerman, Prof. Klaus Schwab melalui bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution mengatakan bahwa secara mendasar, revolusi industri 4.0 dapat mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan berkomunikasi antara satu dan lainnya. Mengapa demikian?

https://cdn-images-1.medium.com/max/1600/0*o9Tc8OKw6yGI9P5D

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kini dunia telah memasuki tahap di mana industri telah menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang seringkali dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT). Berbeda dengan era-era sebelumnya, di sini industri mulai bersentuhan dengan dunia virtual. Salah satu bukti nyata adalah menjamurnya startup di berbagai sektor bisnis Indonesia.

Hal ini pun disampaikan oleh Dr. Erwan Agus Purwanto, Dekan Fisipol UGM dalam sebuah talk show yang digelar oleh Fisipol Creative Hub, Senin (21/01) lalu. ”Tantangan anak muda ke depan semakin berat. Semua sekarang berbicara tentang revolusi industri 4.0 yang salah satu konsekuensinya yaitu akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang, tapi tidak usah khawatir karena ada ruang-ruang baru yang akan terbentuk,” kata Erwan.

Wesley Harjono, Managing Director GK Plug and Play Indonesia juga menyampaikan bahwa banyaknya startup di kalangan generasi muda Indonesia adalah hal yang positif. Bahkan banyak perusahaan yang mulai melirik talent-talent potensial untuk diajak berkolaborasi. “Ini karena pada kenyataannya, ide-ide cemerlang dari anak-anak muda Indonesia mampu memberikan solusi bagi para perusahaan-perusahaan tersebut,” kata Wesley.

Menurutnya ada banyak sekali potensi permasaahan di Indonesia yang bisa diangkat menjadi sebuah bisnis. “Setidaknya ada 70 – 75 persen masalah yang ada di Indonesia bahkan dunia bisa diatasi dengan teknologi. Di bidang agribisnis misalnya, ada sebuah usaha yang berkembang dan memudahkan pekerjaan petani dengan adanya alat yang mampu mendeteksi kondisi tanah,” imbuh Wesley.

Semua itu tergantung bagaimana generasi muda kita jeli melihat peluang yang ada. Wesley pun menambahkan bahwa ada satu hal yang perlu ditekankan dalam mengembangkan startup (usaha). “Kita hanya perlu mencari masalah yang paling dekat di sekitar kita dan coba memberikan solusinya secara vertikal (mendalam) dengan bantuan teknologi. Yang perlu dilakukan hanyalah fokus menyelesaikan satu permasalahan,” tutup Wesley.

Related Opinion

Hubungi Kami