Membangun mindset wirausaha merupakan hal yang paling esensial untuk menjadi seorang wirausaha. Ia memainkan peran penting dalam menciptakan dan menumbuhkan bisnis. Dengan demikian menjadi wirausaha bukan menjadi orang yang biasa-biasa saja, melainkan menjadi seseorang dengan kemampuan berwirausaha. Berikut adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh wirausaha.

1. Menemukan peluang

Kemampuan dasar yang dimiliki oleh wirausaha adalah mengenali peluang. Ada dua hal yang menjadi faktor untuk mengenali peluang. Faktor yang pertama yaitu berasal dari pengalaman pribadi. Setiap orang memiliki pengalaman yang unik. Setiap orang menjalankan aktivitas mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali dan pasti di setiap aktivitas tersebut seseorang mengalami kejadian yang tidak dialami oleh orang lain. Faktor ini berasal dari internal wirausaha. Faktor yang kedua adalah edukasi. Faktor ini berasal dari eksternal wirausaha. Melalui edukasi, wirausaha mendapatkan pengetahuan dari orang lain. Wirausaha hanya perlu untuk sadar atas pengalaman dan edukasi yang dimiliki. Perpaduan antara pengalaman dan edukasi ini yang akan menjadi peluang bagi seorang wirausaha.

2. Mengubah peluang menjadi profit

Naik ke level selanjutnya, setelah peluang ditemukan, langkah berikutnya adalah mengubahnya menjadi pendapatan. Di titik ini wirausaha memerlukan biaya untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan yang diterima dikurangi dengan biaya yang dibutuhkan akan menghasilkan profit. Cara wirausaha untuk mengubah peluang menjadi laba disebut dengan model bisnis.

Setelah menemukan kemampuan, wirausaha juga harus memiliki sikap mental. Sikap mental ini yang akan menjadi pondasi untuk menjalankan kemampuan wirausaha. Sikap mental ini yang akan menjadi dorongan bagi seorang wirausaha untuk mengeksekusi bisnis. Sikap mental yang harus dimiliki oleh wirausaha adalah sebagai berikut :

1. Berpikir prospek ke depan

Bisnis selalu mengarah pada pertumbuhan (growth). Tidak hanya sekali menghasilkan laba, tapi juga terus berlanjut sampai batas waktu yang tidak ditentukan (going concern). Dengan demikian, wirausaha harus memiliki visi yang kuat dan berpikir jangka panjang.

2. Percaya terhadap usaha sendiri

Mental yang kuat yang harus tertanam dalam diri wirausaha adalah yakin dengan usaha sendiri. Laba yang didapat merupakan hasil dari operasi bukan berasal dari hibah atau karena kasihan dari orang lain. Pendapatan yang didapat merupakan hasil atas kebutuhan pasar. Artinya wirausaha berhasil menciptakan produk yang menjadi solusi atas permasalahan sosial.

3. Berani ambil risiko

Berani ambil risiko bukan berarti nekat. Nekat yang dimaksud di sini adalah melangkah tanpa mempedulikan risiko meskipun sudah diketahui bahwa ada risiko. Risiko merupakan kemungkinan terburuk yang didapat atas suatu pilihan. Wirausaha harus memiliki perhitungan terhadap risiko yang diambil. Dengan memiliki perhitungan, wirausaha memiliki pandangan ke depan untuk melakukan pengendalian.

Ketika kemampuan dan sikap mental sudah ada dalam diri wirausaha, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara wirausaha berpikir. Ini perlu dipahami agar seorang wirausaha tidak salah melangkah. Pada tahap ini merupakan dasar bagi wirausaha untuk memutuskan peluang mana yang akan diambil dan mengurangi setiap keraguan untuk melangkah. Wirausaha berusaha untuk berpikir secara struktural yaitu dengan mempertemukan antara kebutuhan pasar dengan produk yang sesuai. Setelah itu, wirausaha tidak akan tinggal diam saja, namun terus berpikir apa yang baru yang dapat memberikan tingkat kepuasan pasar.

Setiap kesempatan ada peluang bisnis di dalamnya. Seorang wirausaha tidak akan melewatkan kesempatan begitu saja. Wirausaha harus memiliki kemampuan yang fleksibel mengikuti perkembangan zaman. Ini disebut dengan kemampuan kognitif, yaitu kemampuan yang menggambarkan bahwa wirausaha dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri, dan tertarik dalam proses menggerakkan kerangka keputusan. Kreatif menjadi kunci untuk menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada, kemudian identifikasi permasalahan tersebut dan temukan solusinya.

Mari kawan desa analisis masalah apa yang ada di sekitarmu, kemudian temukan solusi apa yang sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut! Jangan lupa untuk dipikirkan juga manfaatnya bagi masyarakat.

 

Referensi:

Hisrich, Robert D., Michael P. Peters, Dean A. Shepherd. 2013. Entrepreneurship. Edisi 9. United States: McGraw Hill

Ebert, Ronald J. dan Ricky W. Griffin. 2015. Business Essentials. Edisi 10. United States: Pearson.

Hubungi Kami