Sejak 9 tahun yang lalu, Blanchard (2011) telah mengemukakan bahwa media online dan media sosial merupakan media yang sedang digandrungi masyarakat global saat ini. Sejak maraknya media sosial, sekarang semua orang memiliki kesempatan yang sama. Termasuk kesempatan untuk sukses. Apabila jaman dahulu, untuk membuat usaha seseorang harus membangun toko, harus memiliki persediaan barang untuk di-display. Akan tetapi pada era saat ini, kita bisa menjual produk melalui Instagram atau website, sehingga tidak memerlukan toko. Apabila jaman dahulu untuk melakukan aktivitas pemasaran hanya bisa menjaring daerah sekitar toko, saat ini bisa kemanapun tanpa batas, bahkan ke luar negeri dalam waktu yang sangat cepat.

Selain memberikan kemudahan kepada pebisnis, media sosial dan digital juga memberikan dampak pada bagaimana konsumen berperilaku dalam pengambilan keputusan. Kawan desa mungkin telah mengenal konsep AIDA (awareness, interest, desire, action). Sebuah konsep yang dikenalkan oleh pebisnis Amerika, E. St. Elmo Lewis, pada tahun 1898. Di era digital saat ini, konsep tersebut tidak lagi tepat karena ada tahap yang baru yaitu searching atau mencari. Sebelum membeli sebuah produk, konsumen terlebih dulu akan mencari ulasan dari orang lain seperti di Youtube, Instagram, website, ataupun ulasan dari influencer di berbagai media. Kemudian, setelah konsumen membeli produk, mereka akan membagikan ulasan atau pengalamannya mengonsumsi produk tersebut ke sosial media. Hasil dari mengonsumsi produk tersebut, baik puas atau tidak puas akan sangat cepat menyebar ke publik. Sehingga secara keseluruhan, proses konsumen mengonsumsi produk menjadi berubah.

Dampaknya terhadap pemasaran adalah semua orang atau brand atau pelaku bisnis menjadikan media sosial sebagai media utama karena murah, bahkan gratis, serta powerful. Pada jaman dahulu, untuk menyebarkan informasi atau iklan harus melalui koran, televisi, atau radio yang mana membutuhkan biaya mahal, dan juga tidak dapat memilih target secara spesifik. Pada era saat ini kawan desa dapat menggunakan sosial media yang mana dapat memilih target secara spesifik, dan biaya yang tidak mahal. Sehingga cocok dapat meminimalisir dana periklanan dengan hasil yang lebih efektif dan tepat sasaran, terlebih lagi bagi kawan desa dengan bisnis sosialnya. Akan tetapi, ada dampak lain yang membuat pola komunikasi pemasaran semakin sulit, sebagaimana dikatakan oleh Schivinski dan Dabrowski (2013) bahwa pada jaman dulu, komunikasi sebuah merek dilakukan dan dikontrol oleh merek itu sendiri dan manajer pemasaran tetapi saat ini komunikasi itu dibentuk oleh konsumen.

Media sosial juga dapat dijadikan sebagai alat media yang utama sebab media sosial dapat lebih efektif untuk membangin kedekatan dengan audience. Pada jaman dahulu, akan sulit bagi sebuah brand membangun komunikasi dua arah dengan konsumen. Dengan adanya media sosial maka kawan desa dapat membangun komunikasi antara brand kawan desa dengan konsumen, dengan sangat mudah. Komunikasi dua arah yang sangat mudah tersebut dapat membangun beberapa dampak yang positif seperti membangun loyalitas pelanggan, meningkatkan penjualan, serta keterikatan dan kepercayaan konsumen. Kawan desa dapat menggunakan media sosial untuk menarik input dari pelanggan. Dampak yang lebih jauh lagi, kawan desa dapat mengembangkan bisnis dengan berdasarkan insight yang didapatkan dari sosial media.

Sebagai contoh, ketika kawan desa menjalankan bisnis sosial di bidang kuliner maka kawan desa dapat menggunakan sosial media sebagai tempat untuk menjaring kritik dan saran dari konsumen. Kawan desa juga dapat mencari tahu apa produk yang dibutuhkan untuk konsumen, serta mencari tahu makanan apa yang sedang tren saat ini. Dan setelah mendapatkan berbagai macam informasi tersebut, kawan desa dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan produk atau bahkan mengembangkan unit bisnis baru yang akan menambah pendapatan serta memberikan dampak sosial yang lebih baik.

Referensi:

Blanchard, Olivier. (2011). Social Media ROI: Managing and Measuring Social Media EFforts in YOur Organization. Indianapolis, Ind: Que, 2011.

Schivinski, Bruno; Dabrowski, Dariusz (2013) : The effect of social-media communication on consumer perceptions of brands, GUT FME Working Paper Series A, No. 12/2013(12), Gdańsk University of Technology, Faculty of Management and Economics, Gdańsk

Hubungi Kami