Konsep Kerentanan

Ketika kawan desa membuat sebuah usaha sosial, tentunya juga berangkat dari tujuan untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki sumber daya dan ingin membantu kelompok tersebut meningkatkan kualitas hidupnya. Akan tetapi, apakah ketika kamu memulai usaha sosial, kamu benar-benar telah melakukan identifikasi dan mampu menemukan kelompok yang membutuhkan dukunganmu? Namun sebelum menemukan siapa yang harus kamu bantu lewat usaha sosialmu, sebaiknya kamu memahami terlebih dahulu bentuk-bentuk kerentanan seperti apakah yang ada di masyarakat kita. Setelah kamu memahami masalah kerentanan di sekitarmu, maka kamu dapat mengetahui siapa saja yang harus kamu bantu.

Secara konseptual, kerentanan didefinisikan sebagai suatu kondisi seseorang atau kelompok orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menghindar, menghadapi, dan atau melindungi diri mereka sendiri dari risiko-risiko yang berpotensi terjadi (Mulyanto, 200). Risiko-risiko tersebut ialah suatu kondisi yang memungkinkan seseorang tersebut dapat menjadi tidak berdaya. Risiko yang dimaksud bisa bersumber dari perubahan sosial, ekonomi, bencana alam, dan juga lainnya.

Apabila kamu akan melakukan pemetaan risiko dan kerentanan di wilayah usaha sosialmu, maka kamu dapat menggunakan kerangka berikut ini :

                                                     

Sumber: Flax, Jackson, Stein (2002).

 

Terdapat lima aspek yang dapat kamu perhatikan dalam memetakan kerentanan di sebuah masyarakat, antara lain:

1. Identifikasi risiko bencana yang pernah terjadi.

Bersama-sama dengan masyarakat, kamu dapat membuat daftar berbagai bencana yang pernah terjadi di wilayah tersebut atau bencana yang berisiko terjadi berdasarkan kondisi geografis atau industri yang ada di sana. Contohnya kamu melakukan analisis bencana yang pernah terjadi seperti gempa bumi, banjir, angin puting beliung, dan lainnya. Serta dapat pula bencana industri, seperti adanya tambang batu bara yang berisiko tidak mengolah limbahnya dengan baik. Identifikasi ini bertujuan untuk memunculkan tindakan-tindakan preventif dari kemungkinan terjadinya kembali bencana-bencana tersebut.

2. Identifikasi fasilitas publik yang dapat terdampak.

Misalnya kamu dapat memetakan ketersediaan fasilitas rumah sakit atau layanan kesehatan bagi masyarakat, adanya alat komunikasi, infrastruktur transportasi di sana, lembaga pendidikan, dan fasilitas umum lainnya. Sama halnya dengan yang pertama, identifikasi ini juga bertujuan untuk mendorong adanya tindakan preventif untuk melindungi fasilitas-fasilitas publik apabila bencana kembali terjadi.

3. Analisis kerentanan ekonomi masyarakat.

Dalam hal ini kamu dapat menggali bagaimana kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan di sana. Hal ini mencakup seluruh sektor pekerjaan yang ada di masyarakat dan bagaimana risiko yang akan dihadapi oleh sektor tersebut apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan perubahan lainnya. Misalnya, masyarakat banyak bekerja di sektor pertanian. Apabila terjadi bencana kekeringan, maka petani di sekitar wilayah tersebut tidak bisa menanam padi.

4. Analisis risiko lingkungan.

Kamu dapat melakukan pemetaan terhadap risiko lingkungan yang berpotensi terjadi akibat aktivitas industri, kondisi alam, maupun aktivitas masyarakat setempat. Misalnya, semakin berkurangnya jumlah ikan di sungai akibat pembuangan limbah atau kebiasaan membuang sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan bencana banjir dan berbagai masalah kesehatan lainnya. 

5. Analisis risiko sosial.

Kamu dapat memetakan bagaimana risiko sosial yang ada di masyarakat. Hal ini dapat berupa konflik yang pernah atau berpotensi terjadi, masalah kelompok minoritas, masalah kemiskinan, dan yang lainnya.

Silahkan kawan desa diskusikan pada kolom komentar di bawah ini dengan berangkat dari pertanyaan: Apakah kamu pernah melakukan identifikasi kerentanan di sekitarmu? Apa saja risiko dan kerentanan yang kamu temukan? Pada materi selanjutnya akan diberikan pembahasan mengenai pengidentifikasian masyarakat rentan. Sampai jumpa kembali pada materi berikutnya!

Studi Kasus

Dalam mengidentifikasi berbagai kerentanan yang ada di masyarakat, kawan desa dapat berdiskusi bersama dengan masyarakat untuk menemukan berbagai risiko yang ada. Dapat pula kawan desa melihat dokumentasi statistik desa atau daerah untuk mengetahui risiko apa saja yang ada di sana.

Dari contoh kerentanan tersebut, kamu dapat mengidentifikasi lebih banyak risiko yang ada di wilayah kamu masing-masing. Selanjutnya dapat diketahui bahwa masalah bencana alam karena gunung berapi dan penebangan pohon sekitar hutan dapat menyebabkan petani di sekitar wilayah tersebut mengalami kerugian bahkan kehilangan mata pencaharian.

Referensi

Mulyanto, Dede., (2005), Kerentanan Usaha Keci: Faktor, Pengaruh, Dampak, dan Solusi, Jurnal Analisis Sosial, p. 117-139. 

Flax., Jackson., & Stein., (2002), Community Vulnerability Assessment Tool Methodology.  Natural Hazards Review, 3 (4): p. 163-176.

  • BY: Adli Food
    3 years ago

    Mengidentifikasi kelompok rentan

    apakah semua aspek ini berlaku untuk usaha sosial dengan semua konsep?

Hubungi Kami