Akuntansi dan keuangan merupakan salah satu bidang yang harus dipahami dalam bisnis. Akuntansi sendiri juga dapat dipahami apabila kita paham tentang bisnis. Wirausaha harus paham dengan akuntansi dan keuangan karena salah satu konsep penting dalam bisnis adalah nilai uang (time value of money).Bisnis mengakui konsep bahwa nilai uang pada saat ini lebih berharga dibanding nilai uang di masa mendatang. Sebagai contoh nilai uang Rp 100.000 di tahun 1990 memiliki daya beli yang berbeda di tahun 2018. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor inflasi.

Akuntansi merupakan kegiatan mengumpulkan informasi kuantitatif berkaitan dengan keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Informasi kuantitatif berkaitan dengan informasi keuangan. Pengambilan keputusan yang dimaksud adalah keputusan yang berkaitan dengan bisnis. Akuntansi dapat digunakan untuk perencanaan, eksekusi, dan evaluasi bisnis. Salah satu fungsi penting dari akuntansi adalah fungsi pencatatan. Fungsi ini yang akan menghasilkan laporan yang berguna untuk mengevaluasi bisnis.

Akuntansi secara garis besar dapat diartikan sebagai seni pencatatan atau pembukuan keuangan. Berikut beberapa definisi akuntansi.

“Akuntansi merupakan aktivitas pengidentifikasian, pencatatan, dan pengomunikasian kejadian ekonomik untuk pengguna akuntansi.”

“Akuntansi merupakan kegiatan mengumpulkan informasi kuantitatif berkaitan dengan keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan.”

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi memiliki tiga aktivitas utama, yaitu identifikasi, pencatatan, dan pengomunikasian. Tiga aktivitas ini digunakan sebagai cara untuk mengumpulkan informasi kuantitatif. Kemudian informasi ini akan dipakai oleh pengguna untuk pengambilan keputusan.

Tiga aktivitas akuntansi.

• Identifikasi

Identifikasi pada akuntansi merupakan identifikasi kejadian ekonomik yang relevan dengan bisnis. Misalnya berupa penjualan, pembelian barang, penerimaan pembayaran, dan sebagainya.

• Pencatatan

Pencatatan pada akuntansi merupakan mencatat kejadian untuk menyediakan kejadian finansial secara historis. Pencatatan terdiri dari penyimpanan secara sistematis dan kronologis diukur berdasarkan nilai uang.

• Pengomunikasian

Pengomunikasian yang dimaksud adalah dalam bentuk sebuah laporan kepada pengguna laporan. 

Akuntansi memiliki dua prinsip, yaitu prinsip biaya historis dan prinsip nilai wajar. Dua prinsip ini sangat penting dalam akuntansi dan perlu dipahami betul agar pencatatan akurat.

1. Prinsip biaya historis.

Prinsip ini menyatakan bahwa aset, kewajiban, dan elemen-elemen lainnya dihitung berdasarkan nilai saat terjadinya transaksi. Misal pada saat pembelian kendaraan bermotor seharga Rp 12.000.000, maka pencatatan akuntansi berdasarkan harga pada saat terjadinya pembelian tersebut.

2. Prinsip nilai wajar.

Prinsip ini menyatakan bahwa nilai yang tercatat harus berdasarkan nilai yang sesungguhnya secara wajar. Nilai wajar yang dimaksud adalah nilai yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak pada saat melakukan transaksi. Misal, kendaraan dibeli sepuluh tahun yang lalu dengan harga Rp 12.000.000. Nilai kendaraan tersebut di masa sekarang sudah tidak sebesar pada saat beli, mungkin nilai yang sesuai adalah Rp 5.000.000. Dengan demikian akuntan akan mengubah pencatatan kendaraan bermotor sebesar nilai yang sesuai. Nilai sebesar Rp 5.000.000 itu lah yang disebut dengan nilai wajar.

Ilustrasi di atas menyimpulkan bahwa kedua prinsip menghasilkan nilai yang berbeda. Prinsip tersebut tidak dapat digunakan secara bersamaan pada suatu transaksi. Namun prinsip tersebut bisa diaplikasikan oleh akuntan sesuai dengan kondisi yang ada.

Akuntansi memiliki sudut pandang dari sisi perusahaan. Misalnya, apabila ada aliran masuk ke perusahaan, maka akan dicatat sebagai pemasukan dan begitu sebaliknya. Sudut pandang ini perlu dipahami untuk membedakan sumber pemasukan dan arah pengeluaran. Sebagai contoh untuk membedakan kas yang masuk dari penjualan atau utang. Selain itu pengeluaran kas untuk membeli peralatan atau membayar biaya gaji. Pembahasan akuntansi lebih mendalam akan dijelaskan pada materi berikutnya.

Sebagai contoh saat menerima kas dari investor atau pemilik modal, apakah ini dipandang sebagai pendapatan atau utang? Bisnis tidak mengenal dana sumbangan, artinya setiap dana yang diterima harus dikembalikan dalam bentuk kas. Ini yang perlu dipegang teguh oleh wirausaha sosial. Kas yang dapat dipandang sebagai pendapatan adalah kas yang didapat dari operasional usaha. Selain itu, kas dipandang sebagai utang atau kas pemilik modal.

Masalah yang sering muncul bagi yang belum paham akuntansi adalah mereka melakukan identifikasi transaksi ke dalam elemen akuntansi. Jika sudah teridentifikasi, maka akuntan akan mudah untuk melakukan pencatatan. Apabila salah mengidentifikasi transaksi, pencatatannya akan salah, begitu pula dengan pengkomunikasian. Cara melakukan identifikasi adalah dengan melakukan analisis bukti transaksi. Kawan desa dapat mencari bukti-bukti transaksi seperti nota, kwitansi, struk pembayaran dan bukti-bukti lainnya kemudian klasifikasikan sesuai penggunaannya, apakah ia kas masuk atau kas keluar.

Referensi:

Hisrich, Robert D., Michael P. Peters, Dean A. Shepherd. 2013. Entrepreneurship.Edisi 9. United States: McGraw Hill

Ebert, Ronald J. dan Ricky W. Griffin. 2015. Business Essentials. Edisi 10. United States: Pearson.

Sugiri, Slamet, and Bogat Agus Riyono. Akuntansi Pengantar 1.Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012.

Weygandt, Jerry J, Paul D Kimmel, and Donald E Kieso. Accounting Principles.Hoboken, N.J: Wiley, 2016.

Wolk, Harry I, James L Dodd, and John J Rozycki. Accounting Theory.London: SAGE, 2017.

Hubungi Kami